Linggaindonesia.com, Kepanjen – Sekolah Desa yang di gelar Sabtu (20/07/2019), di Desa Curungrejo – Kepanjen yang di gawangi oleh Yayasan Satu Indonesia, selain peserta yang sangat respon juga mendapat apresiasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Malang Jawa Timur.

Even perdana tersebut dihadiri tidak hanya dari para aparatur desa dan kades, melainkan juga dari berbagai unsur pegiat sosial.

Suwadji selaku kepala DPMD Kabupaten Malang, mengakui perlu adanya edukasi terkait penggunaan keuangan desa sesuai degan regulasi maupun aturan.Perlu adanya edukasi terkait penggunaan keuangan desa sesuai degan regulasi maupun aturan.

.Selain itu pengawalan penggunaan dana desa juga harus dilakukan oleh masyarakat,LSM, Maupun unsur lainnya.

“Pengawalan mutlak harus dilakukan, yang melakukan pengawalan harus mempunyai ilmunya, jangan sampai ADD disalah gunakan ada duek di dom (ada uang di bagi – bagi)” terangnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan semacam ini masih jarang digelar di Kabupaten Malang, dan berharap kedepan akan ada kegiatan serupa dan bisa dilakukan di desa – desa di Kabupaten Malang.

Baca juga: Prihatin Dengan Maraknya Kades Tersangkut Kasus Korupsi, Sekolah Desa Di Gelar 

Mantan Kabag Humas Pemkab Malang tersebut juga menegaskan dalam sambutannya, sejumlah 269 Kepala Desa terpilih setelah dilantik nanti agar segera menyusun RPJMDes dengan skala prioritas meningkatkan taraf hidup, mengentaskan kemiskinan, dan kesejahteraan.

“keuangan harus transparansi, setiap desa wajib publikasi di tempat strategis” tuturnya

Dia juga berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan serta kapasitas aparatur desa.

Sebagai informasi, bahwa Sekolah Desa ini bekerjasama antara 6 lembaga sosial (Padepokan Cinta Tanah Air, Yayasan Satu Indonesia, UNIRA, Ansor Institute, PC Ansor, Vikatama Training Center) dengan media partner Timesindonesia, juga di dukung oleh Lingkar Gagasan Indonesia.(*)

Penulis  :Iwan
Editor   :
Publisher:Lingga Indonesia