Linggaindonesia.com, Kota Malang – Marak perundungan dan persekusi dialami kelompok minoritas di Jawa Timur. Khususnya komunitas LGBT kerap mengalami perlakuan diskriminasi dan penyerangan. Pelaku sekitar 55 persen aparatur negara dan 45 persen selebihnya masyarakat.
“Terjadi pelanggaran hak asasi
manusia secara masif,” kata Focal Point Jaringan Indonesia Positif (JIP) Rica Wanda, Kamis 18 Juli 2019. Pelatihan diselenggarakan JIP bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya.
Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (BHM) memetakan lima wilayah yang paling rentan terjadi pelanggaran HAM, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Aceh. “Tindakan diskriminatif dan represif hampir terjadi terhadap kelompok LGBT,” ujarnya.
Pelanggaran HAM dialami populasi kunci karena minim kesadaran hak mereka sebagai warga negara. Serta pemahaman dan keterampilan
yang berkaitan dengan hukum.
Untuk merespon situasi itu, dilakukan pelatihan paralegal untuk anggota komunitas. Diharapkan komunitas pelatihan mempunyai keterampilan paralegal dan hal yang berkaitan dengan proses peradilan.
“Harapan mereka menjadi paralegal di komunitas masing-masing,” katanya. Agar dapat berperan aktif dalam melakukan proses advokasi dan pendokumentasian kasus di wilayah masing-masing.
Peserta mampu memahami upaya yang terkait kasus pelanggaran HAM. Selain itu, peserta mampu membangun jejaring kerja dengan mitra strategis
diantara organisasi masyarakat. Serta menbangun jaringan kerja dan lembaga bantuan hukum lokal.
Terutama dialami orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Antara lain kasus ODHA ditolak mengakses ARV, 20 kasus ODHA ditolak mendaat layanan kesehatan. Selain itu, ada ODHA yang ditolak bekerja, dipecat kerja dan anak dengan HIV dikeluarkan dari sekolah.
Pelaku pelanggaran HAM antara lain petugas kesehatan, polisi dan masyarakat. Para peserta mengaku pelatihan bermanfaat untuk mengadvokasi di masing-masing komunitas.
“Komunitas kami sering mengalami persekusi,” kata Yossie S.
Kontributor: Eko Widianto
Editor : Rifan Ansori
Publisher : Iwan
Recent Comments